Jumat, 20 Maret 2009

KELUARGA MENGAJAR DAN MENDIDIK

Ada sebuah buku yang berjudul sangat menarik, "Sekolah mengajar atau mendidik", suatu pertanyaan yang ditanyakan kepada institusi sosial yakni sekolah. Bila pertanyaan tersebut kita tanyakan kepada institusi paling dekatyakni lembaga keluarga dengan pertanyaan" Keluarga mengajar atau mendidik". Dalam UU perkawinan jelas bahwa tujuan dari perkawinan adalah membentuk sebuah keluarga. Dalam perjalanannya ternyata keluarga bukan hanya suami atau istri tetapi ada anak- anak didalamnya.
Mengajar berasal dari kata "ajar" yakni; petunjuk kepada orang supaya diketahui dan arti mengajar memberi sebuah pelajaran. Sedang kata Mendidik dari kata "didik" berarti memelihara dan memberi latihan menganai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Sangat menarik di dalam arti mendidik, adanya kata Akhlak yakni budi pekerti, kelakuan.
Jadi dari pertanyaan kita diatas mengenai Keluarga, seharusnya keluarga mencakup dua bagian yakni mendidik dan mengajar. Keluarga berfungsi mengajar adalah memberikan contoh yang baik kepada anak anak dan juga memberitahukan nilai nilai dalam kehidupan yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Dilain sisi juga dalam keluarga perlu diberikan budi pekerti kepada anak anak, sehingga anak bisa mempunyai budi pekerti yang baik.
Anak anak terkadang rindu akan didikan dan ajaran yang bsia membuat semangat hidup dan menata hidup masa depan lebih baik lagi.. DR

Kamis, 12 Maret 2009

CHILDREN NOW LEADER TOMMOROW



Di dunia ini, tidak ada pemimpin besar yang tidak melewati masa kanak-kanak. Beragam cerita mengenai masa kanak kanak mereka. Ada yang sedih dan juga ada yang gembira. Sesuatu yang pasti, masa kanak kanak adalah suatu sejarah dalam hidup setiap manusia.
Harapan, adalah suatu kata yang sangat menyenangkan bagi semua orang, demikian juga bagi sebagian kecil anak anak yang berada di Sumompo. Akankah hari esok lebih baik dari hari ini? Suatu pertanyaan yang sangat sukar dijawab tetapi harus dijawab. Keyakinan hari esok lebih baik di mulai dari pendidikan masa anak anak, dimana setiap anak tidak kehilangan masa masa indahnya.
Di mulai dari hari ini dan mempersiapkan masa depan, marilah kita bersama bergandengan tangan bersama untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik untuk anak anak khususnya yang berada di Sumompo.
Untuk sebagian anak anak, masa kecil mereka diisi pergi pagi mencari palstik diatas tumpukan sampah sampai sore, kemudian punya keinginan belajar setiap malam di Taman Bacaan Sengkanaung. Itu kegiatan rutin sehari hari yang dilakukan.
Jika ditanya cita cita sebagian anak menjawab, mau jadi perawat, suatu cita cita mulia dan harus diwujudkan mulai dari saat ini.
Marilah kita bersama bergandengan tangan, bahu membahu untuk bisa mempersiapkan anak anak mencapai masa depannya.. Ingat mereka sekarang anak anak tetapi akan menjadi pemimpin di masa depan..... DR

Selasa, 10 Maret 2009

impian ku......!!!!!

Setiap orang pasti punya cita-cita, termasuk anak yang masih kecil. Ketika ditanya kepada seorang anak kecil apa cita-cita mu??, dengan spontan dan tanpa malu-malu seorang anak pasti mengutarakan apa yang menjadi cita-citanya. Bahkan dengan penuh semangat dan dengan wajah yang berseri-seri.Seakan-akan apa yang dia cita-citakan itu akan segera terlaksana.
Itulah anak-anak – identik dengan kepolosan – tidak pernah menyangka bahwa untuk bisa sukses meraih suatu cita-cita harus melalui berbagai proses, dan salah satunya adalah melalui proses pendidikan, yang bukan hanya memakan waktu yang cukup lumayan lama, tetapi juga membutuhkan biaya yang cukup besar.
Apabila seorang anak lahir dari keluarga dengan keberadaan ekonomi yang mencukupi bahkan lebih, itu mempunyai peluang yang sangat besar untuk meraih apa yang menjadi cita-citanya. Sedangkan anak yang terlahir dari keluarga yang ekonominya pas-pasan, amat terlebih yang berasal dari keluarga tidak mampu, ini adalah kendala terbesar bagi sang anak untuk meraih cita-cita, karena realitanya saat ini segala sesuatu serba mahal. Termasuk pendidikan, padahal pendidikan adalah jalan menuju kesuksesan bagi setiap orang, termasuk juga bagi setiap anak kecil.
Seperti inilah problem dari anak-anak yang keseharianya bergelut dengan sampah di TPA Sumompo, mereka masing-masing tentunya punya cita-cita, tapi keadaan ekonomi keluarga yang memaksa mereka menjalani hari-hari mereka sebagai pemulung cilik. Sadar atau tidak – ada begitu banyak cita-cita yang hanya terhenti sampai di TPA – padahal bukan tidak mungkin ada di antara mereka bisa menjadi orang-orang yang berkompeten untuk memajukan Bangsa ini di kemudian hari.
Di sinilah diharapkan hati nurani masyarakat yang sadar akan pentingnya pendidikan anak, dituntut untuk berperan aktif dengan segala daya dan upaya membantu anak-anak ini meraih cita-cita yang mereka impikan.

Rabu, 04 Maret 2009

KEPOMPONG DI SUMOMPO
















Manly-Manado Friendship

Ini sebagian dari kegiatan bersama saat kunjungan persahabatan remaja-remaja dari Manly....


















































Thank you Manly... perhaps we can play again next time....

Selasa, 03 Maret 2009

Sekapur Sirih dari Manly






















by William Wrathall


Children in Sumompo We are committed to helping the children of Sumompo receive a quality basic education. This initiative in the North East of Indonesia is one example of an indigenous organisation taking action towards the achievement of Goal 2 of the Millennium Development Goals concerning universal primary education. Description: Bridge of Hope, a local micro-financing organisation in Manado has broadened their philanthropic work offering training and low-interest micro-loans to small businesses to helping small children get off the rubbish dump and get back to school. Since May 2008 Bridge of Hope has built a Community Education Resource Centre in Sumompo equipped with many educational resources and a Program Officer advocating for the children six days a week. This is also a part of an innovative community partnership between Manly and Manado. www.manly-manado.org.au

Minggu, 01 Maret 2009

Kerinduan Terpendam Anak-anak Sumompo

Dunia anak adalah Dunia bermain dan belajar!!, ini adalah salah satu alasan dari Yayasan Jembatan Harapan Bersama (JHB) atau Bridge of Hope in Manado, ketika tergerak untuk memfasilitasi anak-anak di daerah Sumompo yang kesehariannya bergelut dengan sampah (berprofesi sebagai pemulung cilik) padahal mereka adalah anak usia sekolah. Inilah yang menjadi titik awal Yayasan JHB mendirikan Taman Bacaan Sengkanaung (Satu Hati) yang terletak di Kelurahan Sumompo Lingkungan III, dengan tujuan meningkatkan minat anak-anak bahkan masyarakat pada umumnya untuk cinta membaca karena membaca adalah jendela dunia. Anak mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak, maka Yayasan JHB berusaha mengupayakan apa yang menjadi kerinduan dari anak-anak yang berprofesi sebagai pemulung ini yaitu bisa kembali melanjutkan sekolah.
Saat ini Yayasan JHB bekerja sama dengan Pemerintah setempat bahkan Diknas (PKBM Kiberta) untuk mengupayakan pendidikan dari anak-anak tersebut. Ada berkisar 75-an an
ak-anak yang dipekerjakan sebagai pemulung yang semuanya putus sekolah dan di sekitar tersebut terdapat sekitar 265 anak yang tidak bersekolah walau usia mereka adalah usia sekolah. Semoga kedepannya upaya Yayasan JHB ini bisa membawa hasil yang baik untuk anak-anak tersebut dan sesuai dengan cita-cita mereka. Kiranya Tuhan menjadikan Taman Bacaan Sengkanaung sebagai bagian dari berkat yang indah bagi anak-anak di daerah Sumompo terlebih khusus anak-anak Pemulung Cilik.
Sekiranya anda bersimpati untuk mengulurkan hati dan tangan kepada Pemulung Cilik tersebut maka kami mengundang anda untuk dapat mengunjungi Taman Bacaan Sengkanaung dan ataupun mengunjungi Situs kami serta mereply inviting kami melalui cause: Children in Sumompo di www.facebook.com.
Kiranya Tuhan berkenan dan memberkati usaha pelayanan anak ini.